Membuat Buku Yang diterima Penerbit
Masih dalam suasana Belajar Menulis Omjay membuat resume kelas belajar menulis di WA Group Bersama Bapak Joko Irawan Mumpuni yang menyampaikan materinya secara jelas dan padat.Bapak Joko berharap agar materi yang di sampaikannya hari ini bermanfaat bagi kita semua yang ada di group WA Ini. Beliau menyampaikan Materi dengan metode menampilkan slide satu persatu kemudian di jelaskan dengan suara,ini dilakukan Bapak Joko untuk mencegah copy paste peserta untuk membuat resume atau ringkasan sehingga peserta dapat belajar.
Ada 3 paparan yang disampaikan yaitu:
1.Writting preneurship(menulis buku yang diterima penerbit)
2.Menulis buku ajar
3.Teknis menulis buku
Paparan pertama tentang writing preneurship (menulis buku yang diterima penerbit)
Guru dikatakan sebagai pendidik atau akademisi .Rata-rata dari pengalaman Pak joko ketemu calon penulis yang pertama mereka itu adalah berorientasi pada profit ingin mendapatkan royalti yang besar kemudian ada juga yang motivasinya bukan berorientasi pada uang tetapi pada nirlaba dan pengabdian ,hidup ini harus mengabdi dan berarti bagi sesama maka dari itu kita harus menulis .Ada juga tujuan lain yaitu untuk promosi diri, untuk branding supaya diangkat jadi ketua atau supaya menang pilkada dan lain sebagainya.Semua itu penting karena memang menulis itu adalah untuk promosi diri .Guru biasanya sangat bersemangat untuk menulis buku karena memang untuk memenuhi regulasi, untuk kenaikan pangkat .Rata-rata guru itu sudah pernah kuliah kalau kuliah berarti rata-rata sudah pernah bikin laporan sudah pernah membuat skripsi, ketika keterampilan tulis-menulis sudah usai sudah ending sudah bisa dikatakan menulis, tidak berkembang dan tidak muncul yang baru ya karena ada persoalan-persoalan lain antara lain adalah kemalasan.Penerbit bukanlah lembaga nirlaba yang tidak mencari keuntungan tetapi mencari keuntungan. Artinya tidak mungkin sembarangan penerbit menerbitkan buku yang tidak yakin kalau buku yang diterbitkan itu akan mendatangkan keuntungan.Selanjutnya ada 4 kelompok besar yang perlu diperhatikan yaitu:
1.Penerbit
2.Penyalur
3.Pembaca
4.Penulis
Peserta menulis group wa omjay dalam istilah industrinya itu adalah disebut sebagai pasar atau pembeli pelaku industri . Jika kita Umpamakan sebagai orang awam jika 1 judul buku dianggap 1 buah proyek siapa yang dapat keuntungan duit rupiah paling banyak...? penerbitnya ,penyalurnya atau penulisnya? Pasti ada salah satu yang berpikir bahwa keuntungan terbesar adalah penerbit, Kalau ada yang berpikir yang paling untung besar itu adalah penerbit itu fitnah.
Sebetulnya kalau dihitung per judul buku keuntungan terkecil itu adalah diterima oleh penerbit bukan penerbit yang paling dapat bagian banyak tapi kenapa penerbit bisa bertahan lama dan sampai sekarang dulu , karena memang memang keuntungannya dari 2 sampai 3% . Literasi di Indonesia itu ketinggalan jauh dengan negara-negara lain karena :
#1.Basic budaya bangsa kita termasuk minat baca itu kurang , dibandingkan dengan membaca,orang indonesia lebih suka menonton youtube dari pada membaca.
#2.Sebelumnya budaya kita bukan budaya tulis tapi budaya-budaya ngomong oleh karena itu kita harus mulai belajar mengenalinya dengan tulisan dari apa yang kita pikirkan tidak sekadar arti .
#3.Apresiasi hak cipta bangsa kita tidak menghargai karya cipta orang lain termasuk buku-buku banyak difotokopi banyak dibajak sekarang ini yang paling merugikan penulis dan penerbit itu adalah bukan fotocopyan tetapi adalah ilegal buku-buku yang resmi itu di scan kemudian jadikan PDF kemudian didistribusikan itu yang paling cepat berkembang, karena tidak perlu biaya.Bisa dikirim lewat email dan lain sebagainya sehingga hal itu bisa cepat sekali dan merugikan penulis dan penerbit.Naskah-naskah apapun dan ingin diterbitkan melalui penerbit manapun termasuk penerbit Andi bisa mengikuti langkah-langkah:
*Mengirimkan naskah itu oleh penerbit pertama-tama adalah dinilai di review bukan untuk menghakimi bukan untuk merendahkan itu tetapi hanya diakumulasi dengan pertanyaan besar yaitu apakah naskah tersebut jika di jadikan buku laku? ketika Buku ditolak tidak boleh tersinggung karena pertimbangan penerbit adalah pertimbangan ekonomi. Untuk evaluasi oleh penerbit cukup dicetak di atas kertas bekas , tidak harus semua naskah total bab 1 sampai terakhir tidak perlu separuh saja tetapi di sini atau daftar isi harus lengkap judul harus ada. Kepada penulis untuk naskah istilahnya atau koreksi akhir agar ketika di cetak tidak ada kesalahan. Setelah dikoreksi oleh penulis dikembalikan untuk dilakukan koreksi seperlunya kemudian dibuatlah cetakan secara masif di mesin pencetak. biasanya setelah berhasil membuat karya membuat tulisan kemudian terbit disebarkan ke seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia, lalu akan mendapatkan:
1. Kepuasan
2. Reputasi
3. Karir akan cepat naik
4. Uang
Yang pertama adalah peningkatan finansial akan didapatkan dari royalti 10%.Penerbit mempunyai penulis ada sekitar 800 orang.Pendapatannya ada yang satu semester itu 350 juta ,ada 30juta, ada 3 juta,bahkan ada 30ribu.Karena tergantung dari buku yang ditulis laku atau tidak serta tergantung dari berapa harga bukunya.Untuk penulis Reputasinya akan semakin naik sehingga akan banyak diundang mengajar, banyak diwawancarai televisi radio dan lain sebagainya,Semua itu akan di dapatkan apabila buku itu diterima penerbit kemudian diterbitkan sehingga point 1-4 tadi di dapatkan semua. Penerbit untuk memutuskan naskah itu bisa diterima atau tidak itu yang paling besar justru adalah peluang potensi pasar,kemudian sisanya keilmuan dan reputasi tapi kadang-kadang reputasi itu bisa langsung menjadi 100% . Naskah akan populer karena ditulis oleh seseorang yang penulisnya populer itu bukunya bisa luar biasa bisa laris manis dan keuntungan besar 1 judul buku bisa melihat karena temanya populer penulisnya populer. Peserta pelatihan menulis omjay yang baru sebagai penulis pemula diharapkan untuk mencari tema-tema yang populer, carilah tema-tema yang populer,Pilihlah kalau itu buku teks,Buku ilmiah, buku pelajaran untuk siswa maupun mahasiswa, harus sesuai dengan nama mata kuliah ya ada atau nama mata pelajaranya. Dosen atau guru yang punya akun Google scholar itu lebih disukai karena karya tulisnya semua di sana bisa diuji di pasar-pasar dunia yaitu dilihat dari jumlah sitasi adalah yang dikutip oleh penulis lain dari karya penulis tersebut itu bisa dicek dari Google cendekia.
Meskipun buku itu sudah berumur sekian tahun tidak diperbarui tidak di-baca isi tetap laku misalnya buku matematika,kimia,fisika.Penulis buku yang seperti ini yang royaltinya panjang sampai ke anak cucu akan dapat menikmati hasilnya. Selanjutnya adalah ketika naskah itu sudah dinyatakan diterima lalu menunggu buku itu jadi ,penerbit itu tidak pernah memakai antrian ,belum tentu yang dinyatakan pertama kali diterima akan terbit pertama kali kadang penulisnya yang marah-marah begitu ingin lebih cepat oleh karena itu kerja sama yang baik itu penting, menentukan pasarnya kapan 6 bulan lagi berarti 3 bulan sangat ideal supaya penerbit kisah mengolah lebih bagus lagi, tidak kerugianan kejar tayang yang biasanya mengorbankan kualitas gambar.
"katakan pada dilan yang berat itu bukan rasa rindu tetapi menulis buku biarlah aku saja ya menanggungnya''
Berapa lama dapat jawaban dari penerbit yaitu tergantung dari pada janji dan tergantung dari pada pas rame-ramenya ada 1000 naskah masuk 500 naskah masuk ya pasti antara 2 minggu sampai 1 bulan Buku teks itu minimal adalah 200 halaman atau sama dengan mengetik dengan setting default 150 halaman. Untuk menerbitkan buku teks tidak ada bedanya dengan menerbitkan buku populer ,buku teks tentunya diedit oleh editor yang memang mengerti struktur kurikulum kemudian bahasa-bahasa formal yang biasa digunakan oleh kampus dan sekolah pada umumnya , kemudian kita cocokkan dengan kurikulum yang berlaku misalnya kompetensi dasar kompetensi inti dan lain sebagainya, kalau yang menulis dalam rangka kerjasama itu tidak akan ditolak ,karena kalau kurang gimana kita perbaiki bareng-bareng oleh karena itu tentunya dalam ilmu itu ada syarat dan ketentuan berlaku dan ini sudah kita lakukan. Objek yang mengkoordinir semua buku yang ditulis adalah oleh kelompoknya objek ini tidak ada yang kami tolak .Bedanya untuk menerbitkan ebook dengan buku di toko buku fisik itu akan segera digantikan oleh buku-buku elektronik tentunya format buku elektronik yang sekarang ini kebanyakan masih sama.
Kesimpulannya adalah sebetulnya banyak salah pengertian antara pengertian penulis dengan apa yang di lalui penerbit setelah ada penjelasan dan komunikasi antar calon penulis dan penerbit seharusnya tidak ada lagi hal-hal yang miskomunikasi dan akan terjawab sudah apa, bagaimana naskah yang diterima penerbit dan bagaimana naskah yang dikelola oleh penerbit
Komentar
Posting Komentar