Mobile Learning

Prof.Zainal A.Hasibuan,PhD

Mobile Learning untuk Belajar Mengajar Dimana saja,Kapan Saja, dan Bagaimana Saja.
Bapak  Prof.Zainal A Hasibuan mengemukakan bahwa dimasa pandemi saat ini Guru dan dosen bertanggung jawab untuk mempersiapkan generasi berikutnya yaitu generasi "z '' generasi yang nativ yang lahir antara tahun 1995-2010 yang lebih banyak berhubungan sosial dengan dunia maya.Kini masuk ke dunia era digital tehnologi informasi dan komunikasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia,harus ada perubahan paradigma belajar dan mengajar.
Lalu Apa permasalahannya...?: pengguna TIK  semakin bertambah, belanja TIK semakin besar,akan tetapi pemanfaatan TIK yang produktif menurun(tidak seimbang antara pengeluaran dengan manfaat)sedangkan pemanfaatan TIK yang negatif semakin meningkat.

Terjadi gap yang besar antara pengguna TIK versus pengguna TIK hampir 50:50.Arah pemanfaatan TIK dipersimpangan jalan dari yang konsumtif dan negatif ke produktif dan positif,Penetrasi TIK setiap tahun meningkat.Siapa yang bertanggung jawab...?,kalau di sekolah dan di kampus adalah guru dan dosen, kalau dirumah yang bertanggung jawab orangtua,, sedangkan dilingkungan yang bertanggung jawab adalah pemerintah.Pandemi covid-19 memaksa kita beralih ke pembelajaran daring/online learning/mobile learning.

Mempersiapkan generasi "z" dari serangan cyber;serangan sosial dan budaya
Serangan cyber terdiri dari serangan logycal physical dan social cultural,serangan logical dan physical sudah ada institusi resmi yang menanganinya (badan siber dan sandi negara),pertahanan dari social cultural belum ada seperti" Pendidikan"

Implementasi merdeka belajar dengan mobile learning adalah kebebasan menentukan cara pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan masing-masing dengan memperhatikan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi,dengan memperhatikan kemampuan guru-gurunya,serta dengan memperhatikan kemampuan siswanya.One size fits all tidak berlak,tetapi ada acuan sebagai standar mutu/yardstick-alat ukur,bukan alat mukul,agar kita mengetahui apakah hari ini lebih baik dari hari kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini,kalau kita tidak kita termasuk orang yang merugi,harus terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan continuous improvment.

Bagian dari transformasi digital pada sekolah yaitu terdiri dari ;
*school 1.pre-digital(tehnologi sederhana papan tulis buku catatan
*school 2.siloed ada listrik dan proyektor
*school 3.integrated;ada internet,mobiledevice,LMS,mobile learning
*school 4.intelegent internet off things
*school 5.artificial intelegent

Mobile learning adalah pendidikan atau pelatihan yang dilakukan dengan menggunakan alat-alat komputer yang portable seperti smartphonees,tablet komputer,laptop,dll,terdiri dari tehnologi mobile,aplikasi mobile dan konten pembelajaran digital

Aplikasi mobile :sosmed,LMS,Web,dll ;google forms,google sheets,rumah belajar,moodle.web browser,facebook,chatting,telegram,audio spotyvy,anchor,video/tiktok/youtube,istagram,dll sebaiknya aplikasi ini menjadikan ini bagian dari kegiatan kita sehari-hari menggeser kegunaan bagian channel ini ke arah yang lebih positif.
Konten pembelajaran digital/lingkungan pembelajaran digital seperti museum/zoo(tersimpan berbagai obyek-obyek pembelajaran yang dilengkapi dengan ceritanya,cerita rakyat dengan kekayaan alam;kekayaan budaya,kekayaan alam ,nilai dan karakter bangsa,perpustakaan digital,sumber pembelajaran yang lebih umum memiliki berbagai koleksi dalam bentuk digital,Mata pelajaran sesuai dengan kurikulum sesuai dengan konteks lokal,dll

Mobile learning adalah pembelajaran yang dapat dilakukan dimana saja,kapan saja dan bagaimana saja.Miskonsepsi kesalahpahaman tentang mobile learniing seperti tehnologi canggih,hp mahal,dan
 keluaran terbaru,aplikasi canggih,berbayar,memory berat,guru harus ahli/jago IT,siswa harus jago IT,sulit mengajar itu semua tidak benar ,padahal sebenarnya mobile learning itu,cukup hp dengan akses internet saja,browser,whattshapp dan medsos,,bisa menggunakan medsos dan browser,karena siswa adalah digital natives,pasti "bisa"jadi tidak ada alasam sama sekali bahwa kita tidak bisa memulai mobile learning untuk menyikapi musibah ini.

Tips mobile learning;jadwal pelaksanaan pemberian materi fleksibel,durasi pengumpulan tugas tidak singkat,ada sesi diskusi dengan media mainstream yang bisa diakses semua,tidak harus menggunakan e learning berbayar.

Penggunaan multiple-channel dalam mobile learning sampai sat ini konten-konten yang terdapat disosial media  kurang manfaatnya dengan penerapan mobile learning konten -konten pembelajaran digital akan semakin menjadi konten positif,sampai saat ini anak-anak di indonesia rata=rata menggunakan gadget sekitar 4-6 jam per hari untuk update status,chatting,main game,dll.dengan peneraan moble learning diharapkan 1-2 jam perhari digunakan untuk belajar.

Gratis Menggunakan google form dan mudah digunakan,fasilitas tinggi bisa untuk pengumpulan dokumentasi belajar di rumah yang sifatnya praktik/project-bassed learning yang disertai file,bisa untuk survey,bisa untuk kuis online,bisa untuk presentasi,bisa untuk siswa menyampaikan pertanyaan.

Browser dan Blog bisa digunakan untuk materi belajar bisa di upload dalam blog yang diakses via browser,google form dan google sheet juga bisa diakses via browser,google docs bisa digunakan alternatif,Blog bisa menggunakan yang tidak berbayar

Siswa menyenangi medsos seperti face book dan istagram mengapa itu tidak dimanfaatkan untuk media pembelajaran dan evaluasi dengan media ini,bisa untuk share video belajar oleh guru,dan hasil belajar oleh siswa foto atau videonya.

Media chatting seperti whattshapp dan telegram bisa dipergunakan untuk ;diskusi,perlu media yang memudahkan dan semua akan menjadi  ringan dan realtime.
Whatshapp jadi alternatif jika jumlah siswa <250,telegram jadi alternatif jika jumlah siswa >250
 Media stremming video tiktok dan youtube seringkali jadi "Musuh" karena menjauhkan siswa dari belajar,keduanya potensial digunakan sebagai media penyampaian materi berupa video.
Membuat video tidak harus editing cukup dengan 1 rekaman yang dilatih sebelumnya,video perlu durasi singkat agar tidak menghabiskan kuota(5-10 menit)atau dipotong menjadi beberapa video.

Maka dari itulah sebagai guru kita bisa pergunakan Media suara atau audio karena tidak semua siswa memiliki akses sinyal bagus,alternatif format materi belajar dalam bentuk audio,pembuatannya pun tidak sulit,langsung rekaman di website anchor,fm bisa dilakukan.voicenote di whattshapp untuk pemberian materi/pengumpulan tugas

Selain Ini juga ada channel Rumah Belajar  ,kelas maya jejak bali dan banyak lagi yang lainnya yang bisa dipakai sumber belajar saat pandemi seperti saat ini

Penggunaan Multiple Channel dalam mobile learning,konten-konten pembelajaran digital akan semakin banyak menjadi konten positif.kalau biasanya 4-6 jam per hari rata-rata anak-anak di indonesia menggunakan gadget untuk chattig,game,dll,dengan mobile learning diharapkan1-2 jam di gunakan untuk belajar..pemggunaan multipele channel akan mempercepat akses ke berbagai sumber pembelajaran yang kaya kaya akan keberagaman.

Mobile learning meningkatkan literasi digital dan literasi TIK untuk Generasi " Z"
Peluang penerapan Mobile Learning di indonesia;we are big,we are adaptive,we have opportunity.
di dalam mobile learning ada learning spectrum yang artinya dari traditional learning ke smart learning

Jadi Kesimpulannya:Mobile learning;suatu keniscayaan sesuatu yang pasti akan terjadi.mobile learning memungkinkan terlaksanaya proses belajar mengajar yang agile,flekksibel dan adaptip terhadap lingkungan masing-masing.
Mobile learning memungkinkan untuk mengkoordinasikan stakeholder(siswa,guru orang tua,dll agar bisa menggunakan sumber daya pembelajaran learning resources secara optimal.
Mobile learning dapat menjaga peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan karena jejak digitalnya terekam dengan baik
Mobile learning menjamin tumbuh berkembangnya berbagai konten pembelajaran digital yang kaya akan keberagaman.
-mempercepat peningkatan kompetensi guru dan dosen karena kemampuannya untuk resource sharring.
Penetrasi TIK yang tinggi di indonesia merupakan peluang untuk memperceat penerapan mobile learning.

Sekian dan terima kasih semoga bermanfaat untuk kita semua.

Ni Nyoman Seriati S.Pd.AUD

seriati14.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Satua Bali Ni Timun Mas

Guru "MERDEKA"melalui Aplikasi Game

RESUM WEBINAR KANGGE KENYEM RARE BALI