'Mengajar Siswa dari Rumah Sakit'
Begitu pula anak saya sebagai siswa yang baru pertama kalinya hanya sekali saja menyapa teman-teman barunya di Sekolah dasar tiba-tiba harus istirahat sementara untuk mengirimi gurunya tugas,bahkan beberapa temannya ada yang menghubungi dan menanyakan keadaannya .Semua begitu mendadak tanpa ada sinyal-sinyal sebelumnya.
Anak ketiga saya bernama Mang adit,sekarang sudah kelas 1 SD 3 Sangeh ,kegiatannya setiap hari selama Pandemi ini adalah selalu dibrumah mendampingi kakaknya yang bernama Satya untuk melakukan kegiatan-kegiatan diantaranya yaitu:
*Memelihara ikan di kolam yang dibuatnya berdua
*Mengerjakan tugas dari guru-gurunya
*Membuat layangan untuk dijual dan bermain layangan juga
*Membuat berbagai gambar yang di sukai ya dengan hanya meniru melalui media YouTube di HP Android
*Menonton TV
*Membantu mamanya untuk Praktek masakan apa saja untuk mengisi waktu luang di rumah
*Mengajak adik besannya yang masih berumur 7 bulan untuk bermain dan bercanda
Ya itulah kegiatan anak-anak saya selama musim pandemi covid-19 ini.Mereka tidak pernah keluar rumah,hanya dirumah dan sekitar rumah saja,semua dilakukan dengan suka cita dengan senang hati dan bergembira setiap hari.Walaupun kadang-kadang ada saja ulah mereka yang membuat adiknya menangis dan ibunya marah tapi semua itu tidaklah begitu berarti buat saya dan masih wajar-wajar saja karena keisengan kakak-kakaknya yang sengaja ingin mengganggu adiknya.
Kejadiannya bermula ketika Sepuluh hari yang lalu anak ketiga saya batuk-batuk sampai dadanya berdebar-debar,saya kebetulan tidak ada dirumah karena ke sekolah untuk bekerja sebagai guru piket waktu itu.Batuknya di perkirakan kareana minum Teh gelas yang dibelinya di Obyek wisata Desa Sangeh pas ketika itu dia mengantar kakaknya menjadi model fotogafer disana,dia haus dan membeli minum disana.Padahal sering dikasi tau kalau haus membeli minuman itu cukup air putih saja ,Ternyata saya kecolongan ketika tidak bersama saya dia membelinya sendiri,akhirnya inilah akibatnya.Sore itu langsung saya ajak ke dokter ,karena selain batuk juga pilek,demam,sakit kepala dan sakit telinga (efek dari batuknya yang terlalu keras membuat telinganya sakit).
Dokter pun memberi obat untuk diminum rutin selama 3 hari dan itu sudah dilaksanakan oleh anak saya dengan rajin minum obat.Setelah 3 hari obatnya habis telinganya masih sakit sampai dia menangis,langsung saya ajak ke dokter lagi dan memang telinganya ada peradangan walaupun telinganya selalu bersih ,entah apa yang menyebabkan itu terjadi,saya belum tau.Dokterpun memberi obat lagi untuk dihabiskan selama 3 hari.Ternyata setelah obatnya habis Tepat pada 4 hari yang lalu dan tepat pada pukul 23.30 Wita anak saya berteriak-teriak histeris karena sakit kepalanya . Kami semua kaget,panik,dan tidak tau harus berbuat apa,padahal waktu itu sudah diberi Paracetamol tapi tetap tidak mau ilang juga sakitnya,dan dia masih histeris,saya sangat ketakutan dan ikut menangis juga.tepat pukul 24.05 wita ,saya,suami dan anak kedua saya melarikannya ke puskesmas terdekat,sampai dipuskesmas petugas menolak dan disuruh langsung ke UGD Rumah Sakit Mangupura.Saya sangat sedih sekali mendengarnya,dan suami hanya diam,tanpa basa-basi langsung mempercepat mobilnya menuju rumah sakit.Sampai di rumah sakit langsung di periksa dan diberi obat oleh Dokter dan langsung di suruh pulang setelah beberapa jam disana .Saya sementara cukup lega mendengarnya walaupun dalam hati masih kepikiran kalau-kalau sampai dirumah teriak-teriak histeris lagi,akhirnya kami semua pulang dan tidur sampai dirumah.
Seperti biasa setiap hari anak saya selalu rutin minum obat walaupun masih saja sakit kepalanya dan katanya tidak terlalu sakit,Sampai akhirnya tepat kemarin pukul 02.30 dini hari sakit kepalanya kumat dan dia berteriak histeris lagi karena kesakitan.Kami memberinya obat lagi dan langsung melarikannya ke Rumah sakit Faskes 2 pada kartu KIS (Kartu Indonesia Sehat)nya.
Sampai di RS anak saya masih kesakitan,dan dokter menyarankan untuk cek lab hari itu juga.
Setelah lama menunggu dan anak saya mulai tenang akhirnya hasil cek lab semua positif ,bagus,dan masih normal,ada kejanggalan yang saya rasakan dari teriakan anak saya ketika kesakitan dan saya sampaikan pada dokter UGD itu,lalu dia menyarankan untuk ke Spesialis anak pagi itu juga,dan akhirnya saya pun menurutinya.
Pukul 09.00 wita Dengan antrian no.07 saya mendapat giliran periksakan anak ke dokter Spesialis di RS Surya Usadha Ubung yang dokternya perempuan bernama Dr.Veronica Lily Limantara.Sp.A.Sayapun berdua bersama anak masuk ruangan dalam kondisi anak saya lemas katanya kepalanya masih sakit,saya menceritakan kejadian sebelumnya selama beberapa hari kemarin kepada dokter,dengan melihat hasil lab dan mendengar apa yang saya sampaikan dokter langsung menyuruh saya untuk rawat inap untuk diobservasi penyebab sakit kepalanya dan merujuk saya ke Rumah sakit yang lebih lengkap fasilitasnya dan sampai sekarang ini yaitu masih di sini di Rumah Sakit umum Mangusada.
Saya tetap melaksanakan pembelajaran online bersama siswa dengan penuh semangat di Rumah sakit berdua bersama anak saya yang no 3.Semoga pandemi ini cepat selesai agar bisa berkumpul lagi dengan keluarga dirumah dan di Sekolah.
Kita sebagai pendidik juga sebagai orang tua,apa yang orang tua rasakan kita juga merasakan jadi jangan pernah patah semangat untuk selalu melakukan hal yang terbaik bagi dunia pendidikan,tetap berusaha,dan bertanggung jawablah kepada setiap tugas yang diberikan kepada kita.
Sekian dan terima kasih.
Ni Nyoman Seriati S.Pd.AUD
Semoga ananda tercinta cepat pulih, sehat, ceria. Amin
BalasHapusSemoga ananda tercinta cepat pulih, sehat, ceria. Amin
BalasHapusSemoga ananda tercinta cepat pulih, sehat, ceria. Amin
BalasHapusTerima kasih.....
BalasHapus