Memahami arti Literasi Digital

Prof.Suhono Supangkat

Dalam pembelajaran Guru Daring Milenial  jumat2 di dunia belajar bersama prof suhono diharapkan semua dapat belajar dari buku yang diterbitkan Unesco secara gratis dapat di dounlowd terdiri dari 18 modul yaitu kerangka dari UNESCO dan bukunya masih dalam berbahasa inggris,wow luar biasa sekali apalagi jika bukunya berbahasa indonesia lebih mantap lagi.

Dimasa pandemi ini mau tidak mau tehnologi harus di gunakan dan merupakan leader guru supaya aktif.
literasi digital adalah pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan tehnologi digital,alat-alat komunikasi jaringan dalam proses menemukan,mengevaluasi menggunakan dan membuat informasi serta memanfaatkannya secara sehat,bijak,cerdas,cermat,tepat dan patuh hukum.

Manfaat Literasi Digital
-Kita bisa memanfaatkan waktu dengan baik
-Kita bisa belajar Faster /belajar lebih cepat
-Rapat bisa menggunakan zoom,webex,dll
-Bisa melihat kondisi Jalan/perjalanan
-Bisa happy
Bisa mempengaruhi hal-hal yang positif namun bisa juga negatif seperti pengiriman video porno jadi harus hati-hati

Level kompetensi yang merujuk pada tingkat kemampuan literasi digital
*Level basic:memiliki  kemampuan penggunaan dasar media yang terbatas,mengetahui fungsi dasar untuk tujuan spesifik untuk menentukan alat kapasitas pengguna untuk menganalisiis secara kritis dan informasi yang diterima masih terbatas
*Level Medium:Komunikasi individu melalui media juga terbatas,fasih  dalam penggunaan media,mengetahui fungsi dan cara mengoperasikannya,lebih kompleks.pengguna tahu bagaimana cara mendapatkan dan menilai informasi yang dibutuhkan
*Level advance:Individu sangat aktif dalam menggunakan media sadar dan tertarik terhadap hukum yang mempengaruhi penggunanya

Memahami masalah representasi;Menganalisis pesan dalam berbgai bentuk dengan engidentifikasi penulis,tujuan,sudut pandang kualitas dan kredibilitas konten
Kepenulisan dan kompetensi kreatif:bekerja secar individu dan kolaboratif untuk berbagi pengetahuan dan menyelesaikan masalah dalam keluarga ,tempat kerja dan komunitas dengan berpartisipasi sebagai anggota komunitas
Penggunaan alat ketrampilan mengakses: membuat konten dalam berbagai bentuk,mwmanfaatkan bahasa,gambar,suara,dan alat tehnologi digital baru

Tanggung jawab sosial online dan digital citizenship:buat pilihan yang bertangung jawab,akses informasi sengan mencari dan berbagi bahan serta memahami informasi dan ide,merefleksikan erilaku dan kebiasaaan komunikasi orang sesorang dengan menerapkan tanggung jawab sosial dan prinsip etika
Praktek digital literasi melibatkan kemampuan untuk menemukan dan mengkonsumsi,membuat,mengkomunikasikan ,sementara secara bersamaan menggunakan evaluasi kritis

Terdapat 3 tingkatan
1.Digital usage:ketrampilan konsep,pendekatan dan prilak
2.Merujuk pada  pengaplikasian kompetensiberhub dengan konteks tertentu
3. tranformasi membutuhkan kreativitas dan inovasi pada dunia digital (Mayes dan Fowler,2006)
Penerapan literasi digital
-Generasi Baby boomers 1946-65;gerasai gaptek/gagap tehnologi
Generasi"x"(1965-80)kemampuan menyerap berbagai informasi
Generasi ''y"(1981-95)g dan menganalisa informasi yang datangenerasi yang mengabaikan informasi yang belum jelas
Gererasi "z"(1996-2010)generasi memilah literasi digital sebagai sumber informasijika dapat meningkatla n kepopuleran mereka
Generasi "Alpha"(2011-hingga saat ini)generasi yang sudah melekat dengan tehnologi.

Praktek Literasi Digital melibatkankemampuan untuk menemukan dan mengkonsumsi,membuat dan mengkomunikasikan konten digital smentara secara bersamaan menggunakan proses evaluasi kritis ( Paul et al..2017)
Literasi digital dan Citizenship keduanya harus di lakukan bersamaan karena perbaikan salah satu dan akan menimbulkan perbaikan ke yang lainnya.Literasi digital tentang pengetahuan/paket ketrampilan yang terkait dengan dunia digital sedangkan Citizenship tentang tindakan/cara seseorang memperlakukan dan menghormati orang lain.harus dapat menggunakan tehnologi secara cerdas Misalnya ISTE menerbitkan model daftar perilaku yang terkait dengan digital citizenshif seperti:  "tidak mencuri/merusakkarya digital,identitas atau properti orang lain.Menggunkan alat digital untuk memajukan  pembelajaran dan mengikuti perubahan tehnologi.Melindungi informasi pribadi dari hal yang dapat menyebabkab bahaya,Kesetaraan hak digital dan akses untuk semua

Ada 3 elemen penting dari pelajar Digital Citizenship
1.Be Safe;protect yourself and others
2.B savvy: Educate Yourselfband others
3.Be Social: Respecf yourself and others

Ciri abad ke 21 dan model pembelajarannya adalah
*Informasi tersedia dimana saja dan kapan saja artinya pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi bukan di beri tahu.
*Komputasi/ lebih cepat memakai mesin artinya mampu menemkan masalah "menanya" dan bukan hanya "menjawab"
*Otomasi /menjangkau segala pekerjaan Rutin artinya untuk berlatih berfikir analitis (mengambil keputusan bukan berfikir mekanistis (rutin)
*Komunikasi dari mana saja,kemana saja artinya pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah

Perbedaan Abad Ke-20 dan abad ke-21 adalah
Abad Ke-20 memiliki sedikit/tidak ada kebebasan bagi siswa,kurikulum yang terfragmentasi,ekspetasi yang rendah,guru sebagai penilai dan tidak ada orang lain yang melihat pekerjaan siswa.
Sedangkan abad ke-21
Banyak kebebasan bagi siswa,kurikulum terpadu dan interdisipline",Ekspetasi tinggi kami berharap dan memastikan bahwa semua siswa berhasil belajar ditingkat tinggi dan beberapa dapat lebih tinggi.Self assesmen,peer assesment dan lainnya,audiens publik,penilaian otentik.


Inilah sekilas tentang literasi digital bersama Bapak   Prof.Suhono      semoga suksess  dan semoga bermanfaat  bagi kita semua guru-guru.

Ni Nyoman Seriati S.Pd.AUD

seriati14.blogspot.com




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Satua Bali Ni Timun Mas

Guru "MERDEKA"melalui Aplikasi Game

RESUM WEBINAR KANGGE KENYEM RARE BALI