Menerbitkan Buku di Penerbit Andi

Kuliah online kali ini ,Yaitu Senin,6 Juli 2020 menampilkan Pemateri dari Penerbit Andi yang Bernama Bapak Edi S Mulyana.

Dunia penerbitan  adalah dunia yang didalamnya  ada idealisme, yang nomor satu dicari adalah keuntungan dan dalam hal penjualan buku untuk bisnis penerbitan. Outlet utama bisnis penerbitan buku adalah toko buku yang menjadi toko guru yang ingin menulis dan menerbitkan buku dari bisnis ini, sehingga ketergantungan ini sudah menjadi suatu ekosistem yang khas. 

Disaat pandemi covid-19 yang terjadi saat ini, banyak yang mengalami kerugian diantaranya adalah toko penerbitan buku. Pada bulan Januari-Februari 2020 omset toko buku masih sangat normal . Setelah Presiden Jokowi mengumumkann masuknya corona di Indonesia, Menjadikan semua kegiatan mendadak terhenti

Laju bisnis yang tadinya sangat kencang  mendadak harus terhenti sejenak dan terkadang harus diistirahatkan  sementara waktu, sambil melihat keadaan. Outllet yang tertutup menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku, hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di Toko Buku.

Di beberapa daerah telah memetakan pandemi dengan baik, dan mencoba berani bergerak. Di bulan Juni-Juli, saat ini dapat dikatakan Gramedia sebagai outlet toko buku telah mulai membuka tokonya hingga mencapi angka  80% di seluruh Indonesia, sehingga bergeraklah kembali semangat penerbit-penerbit untuk memulai New Normal. Yang terjadi ini menuntut penerbit untuk dengan cepat memutuskan apakah melaju kembali ataukah menunggu terlebih dahulu keadaan menjadi lebih pasti.

Jika ingin maju tentunya butuh dana, sementara roda cash flow hampir terhenti 2 bulan hingga 3 bulan, sehingga gambling keadaan pun terjadi. Banyak penerbit yang telah kehabisan nafas, sehingga tetap memutuskan untuk memarkirkan bisnisnya sambil menunggu keadaan akan membaik lagi. Sementara, penerbit jika tidak mengambil kesempatan untuk mengisi pasar, tentunya akan semakin terpuruk. Penerbit dapat memetakan buku-buku apa yang masih dapat dikembangkan saat keadaan seperti ini.Menyesuaikan keadaan yang dialami tentu saja menentukan tema buku menjadi sangat penting saat  keadaan coas seperti saat ini. Beruntung buku-buku yang lagi trend  tentang virus corona saat ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Walaupun demikian buku-buku pendidikan tetaplah harus dipertahankan karena  mempunyai pasar yang sangat stabil setiap tahunnya.

 Mereka memarkirkan mesin-mesin mereka hampir 50% untuk mengurangi beban biaya produksi, otomatis tenaga kerja yang menggerakkannya juga dikurangi jam kerjanya walaupun tidak begitu drastis. Banyak hikmah yang didapat kali ini, di sisi penulis, penulis harus selalu siap untuk mendapatkan peluang yang mungkin tidak diperkirakan sebelumnya. Penguasaan materi, penguasaan penguraian materi, eksekusi penulisan, hingga penawaran ke penerbitan diperlukan kelihaian tertentu. Penulis yang siap menerima kesempatan ini, adalah penulis yang selalu berlatih untuk selalu mengeluarkan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan yang dapat dibaca oleh pembacanya. Tentunya dengan terstruktur baik, dan tidak ada  makna yang sampai ke pembacanya.

Terima Kasih Om Jay, Selalu dapat ilmu  yang sangat berharga dari Nara sumber dan pemateri yang kompetan. Dengan ikut program belajar menulis Ini adalah salah satu media yang luar biasa bagus untuk menyiapkan keahlian dalam mengungkapkan apa yang kita pikirkan ke dalam sebuah tulisan.  

Menulis itu perlu, latihan perlu waktu perulangan secara rekursif (looping) berkali-kali sehingga semakin lihai dalam mengolah kata yang dirangkai dalam tulisan. Bakat hanya 1%, sisanya adalah kerja keras, tekun dan berlatih menulis.

Blog tidak sama seperti penerbit yang bisa menolak tulisan kita. Penerbit akan selalu melihat sisi ekonomi dalam setiap tulisan, sehingga kemurnian keputusannya didasarkan oleh bisnis semata. Sehingga terkadang tulisan yang luar biasa tidak terlihat oleh penerbit yang hanya melihat business processnya saja, bukan writing processnya.

Tidak  ada buku best seller by design atau dirancang dan didesain untuk laku keras. Buku yang laku keras adalah buku yang blessing.  Mulailah tulisan dengan tema yang disukai dan betul-betul dikuasai. Tulis dengan terstuktur, muat dalam blog pribadi dan sebarkan dilingkungan teman.


Jika sudah percaya diri, buatlah proposal ke penerbit yang isinya garis besar tulisan yang dapat ditawarkan ke penerbit. Proposal isinya adalah: Judul Buku, Outline Rencana Buku dalam bantuk bab dan sub bab, Sinopsis Buku, CV Penulis. 


Menyertakan sampel bab yang sudah ditulis minimal 1 bab, sehingga memudahkan bagian editorial memperkirakan kemampuan editing mandiri penulisnya.Penerbit akan melihat Tema, Judul Utama, Outline tulisan, pesaing buku dengan tema yang sama, positioning buku (harga, usia pembaca, gender, pendidikan, dll)


Pengiriman naskah bisa langsung melalui email edis.mulyanta@gmail.com. Jangan lupa berikan alasan mengapa buku tersebut ditulis. Ke depan buku-buku mungkin akan disalurkan ke media e-book, untuk media printing offline mungkin akan semakin berkurang jumlahnya.  Ke depan media-media selain buku akan semain banyak menghiasi dunia pendidikan. Persiapkan hal ini dengan baik, karena hal ini membutuhkan keahlian yang berbeda dengan sebelumnya.


Sekian dan Terima kasih

seriati14.blogspot.com

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Satua Bali Ni Timun Mas

Guru "MERDEKA"melalui Aplikasi Game

RESUM WEBINAR KANGGE KENYEM RARE BALI